Pages

Friday, April 9, 2010

Shaf dalam Shalat dan Barisan

Mungkin beberapa dari kalian sering mendengar perkataan imam semacam ini: "rapat dan luruskan shaf-nya", memang ini adalah sunnah dalam shalat berjamaah.

"Luruskan shaf-shaf kalian, karena meluruskan shaf termasuk kesempurnaan shalat" (Hadits riwayat Bukhari, dalam Fathul Bari No 723)

Kenapa harus rapat dan lurus?

Saya akan menjawabnya dengan opini saya yang insya Allah benar.
Karena Islam itu komunitas. Dan komunitas itu solid.
Seperti dalam suatu barisan (misalkan barisan pasukan perang), jika kita melihatnya rapi, teratur, dan padat pasti akan membuat musuhnya minimal kagum atau bahkan ketakutan. Ini terjadi juga pada barisan pengikut Rasulullah mereka membentuk pagar dari tubuh mereka dengan rapi dan padat sampai tidak ada celah di antara mereka.

Dan ini diterapkan dalam shalat karena Allah menyukai sesuatu yang rapi dan tentu saja menjaga sesuatu terhadap apa yang disebut dengan komunitas itu sendiri.

"Luruskan shaf kalian, jadikan setentang di antara bahu-bahu, dan tutuplah celah-celah yang kosong, lunaklah terhadap tangan saudara kalian dan jangan kalian meninggalkan celah-celah bagi syaithon. Barangsiapa menyambung shaf maka Allah menyambungkannya dan barangsiapa memutuskannya maka Allah akan memutuskannya" (Hadits riwayat Bukhari, Abu Dawud 666)

Tetapi tadi hanya gara" panasnya matahari, orang" yang shalat jum'at tidak mau merapatkan shaf nya. Mungkin mereka belum tahu panasnya api neraka lebih panas dari pancaran sinar matahari. Naudzu billahi mindzalik.