Pages

Wednesday, June 30, 2010

Jabulani Bikin Sial atau Kualitasnya Terlalu Bagus?

Jabulani kembali menuai kritikan tajam dari para tim peserta Piala Dunia karena kualitasnya yang tidak memenuhi standar.  Pelatih Inggris Fabio Capello pun mengklaim Jabulani adalah bola terburuk yang pernah dilihatnya.

“Untuk pemain, bola itu sangat buruk dan juga bagi kiper yang tidak selalu kesulitan mengantisipasi pergerakannya,” ujarnya kepada BBC.

“Terkadang masalah terbesarnya adalah sulit untuk mengontrolnya. Akan sangat baik jika kamu bermain bola pendek, namun ketika mencoba bola panjang sangat sulit memahami bagaimana pergerakannya,” lanjutnya.

Tidak hanya capello, pelatih Pantai Gading Sven Goran Erikson juga turut mempertanyakan kualitas bola itu. “Sudah telat untuk melakukan sesuatu untuk bola tersebut di Piala Dunia. Ini pelajaran untuk pertandingan besar berikutnya. Seharusnya didiskusikan dan semua orang mendengarkan saran kiper terbaik dunia,” ujar Erikson.

Peristiwa blunder yang dilakukan oleh beberapa kiper akibat sulitnya untuk mengendalikan bola, maka tak heran jika bola keluaran Adidas itu menuai banyak kritikan pedas. Tak terkecuali dari mantan pelatih Real Madrid itu.

Menurut pandangan Capello, bola tersebut adalah bola terburuk saat ini dan mempunyai efek yang sangat merugikan bagi para pemain maupun kiper.
Coba mari kita tengok apa itu Jabulani:

Jabulani dibuat dan didesain khusus oleh Adidas. Nama Jabulani diambil dari bahasa Zulu, bahasa yang dipergunakan 25% warga di Afrika Selatan (Afsel), tuan rumah Piala Dunia 2010. Arti dari Jabulani kurang lebih "untuk merayakan".

Makna angka 11 menjadi salah satu inspirasi pembuatan bola tersebut. Kebetulan, di Afsel ada 11 suku dan 11 bahasa resmi. Selain itu, angka 11 merupakan jumlah pemain dalam setiap tim. Maka, desain bola ini tak jauh-jauh dari filosofi angka tersebut. Maka, bola itu memiliki 11 warna. Warna-warna cerah penuh semangat dari Afsel sangat dominan dalam bola tersebut. Ada gambar segitiga yang terispirasi dari figur luar Stadion Johannesburg's Soccer City. Masing-masing elemen desain tersebut menampilkan warna cerah Afsel.

Jabulani didisain dengan teknologi grip n groove. Yakni, membuat bola lebih stabil di udara, akurat dan mudah dikontrol di berbagai kondisi lapangan. “Kuncinya ada pada delapan panel spesial tiga dimensi (3-D) dan juga 32 panel heksagonal. Bandingkan dengan Bola Teamgeist (bola resmi Piala Dunia 2006 di Jerman) yang hanya memiliki 14 panel.


Konstruksi bola Jabulani

Itulah mengapa bola Jabulani diklaim sebagai bola paling bulat yang pernah dibuat di muka bumi ini. Bahkan pada saat di-launching, Jabulani langsung mendapat pujian dari dua bintang sepakbola dunia, yaitu kapten timnas Jerman Michael Ballack, serta gelandang sekaligus mantan kapten timnas Inggris, David Beckham. Mereka bilang Jabulani adalah bola yang ideal. Sayangnya kedua bintang bola itu tidak dapat merumput di Afrika Selatan karena cedera.

Kalau kualitas bola sangat bagus kok disalahkan? Mungkin belum biasa dengan yang bagus, seperti sudah biasa tidur di atas tikar begitu tidur di kasur springbed ga bisa tidur.

0 comments: